Kamis, 03 Juni 2010

Kepala SMA 1 Sumedang Jawab Isu Soal Biaya Masuk Sampai Rp 17,5 Juta



Oleh: Dudung/Entin

SUMEDANG-SMAN 1 Sumedang, termasuk sekolah favorit yang menjadi incaran siswa atau orang tua murid yang ingin melanjutkan ke SMA. Sekolah yang lokasinya berada di tengah kota Sumedang ini memiliki fasilitas yang lengkap bahkan ber ac. Juga memiliki berbagai prestasi di tingkat kabupaten propinsi bahkan nasional dan ditunjang dengan guru berpredikat ISO.

Konsekwensinya adalah timbul berbagai tudingan yang dilontarkan terutama oleh mereka yang tidak diterima di sekolah tersebut. Tapi di sisi lain mungkin suatu gebrakan untuk merendahkan para orangtua murid supaya berpaling pada SMA yang lain. Sekolah ini, menjelang penerimaan siswa baru tahun ini memang sedang digoyang isu sebagai SMA termahal dengan membandrol biaya masuk sampai puluhan juta rupiah.

Namun, Kepala SMAN 1 Sumedang Drs H Masduki MM membantah soal tingginya biaya masuk SMA favorit di Sumedang ini. ‘’Saya tidak terima kalau SMAN 1 Sumedang diisukan membandrol biaya masuk mulai dari Rp 10 juta sampai Rp 17,5 juta untuk penerimaan murid baru tahun 2010,’’ujarnya dengan nada keras, akhir pekan lalu (31/5) saat menghadiri acara perpisahan SMAN 1 Sumedang.

Ketika itu dia dimintai komentar mengenai pemberitaan di media massa lokal bahwa untuk masuk SMAN 1 Sumedang harus ada uang hingga Rp 17.5 juta.

Wakil kepala sekolah yang mendampingi Masduki menjelaskan bahwa di SMAN 1 Sumedang untuk tahun 2010 menerima murid berjumlah 288 siswa dengan pungutan biaya sebesar Rp 80 ribu per anak. Itu pun bukan pungutan untuk sekolah melainkan biaya psikotes yang dilakukan oleh UPI. Dan tes tersebut tidak akan mempengaruhi pada ketentuan untuk jadi siswa baru, melainkan demi mempermudahnya ketika nanti setelah pembagian jurusan.

’’Mengenai jalur khusus yang ramai dibicarakan masyarakat memang di sekolah kami ada, akan tetapi bukan semata - mata karena hal - hal yang negatif yang menjurus pada materi melainkan bagi siswa yang berprestasi yang ingin masuk ke sekolah kami maka kami memberi kemudahan tanpa banyak proses yang lain. Itu maksudnya! Bukan jalur khusus Rp 17,5 juta,’’ujarnya.

Dia menyebut isu itu berkembang mungkin karena banyak donatur atau orang tua yang peduli pada SMA 1 Sumedang. ‘’Banyak donator, termasuk para alumni yang memberikan uang tunai mulai dari satu juta sampai Rp 10 juta, masa kami tolak!’’ tegasnya sambil menambahkan bahwa bantuan dari donatur itu tidak mengikat.

Soal dana yang akan dibebankan pada orangtua murid, menurut dia itu urusan Komite Sekolah dengan orang tua murid setelah ada rapat dan kesepakatan yang sampai saat ini hal tersebut belum dilaksanakan.

’’Kami sampai saat ini ada 30 siswa yang dikatagorikan tidak mampu, kami pun untuk tahun sekarang sudah siap menerima murid yang orang tuaya tidak mampu dengan jumlah yang tidak terbatas, asalkan orang tersebut mempunyai prestasi yang bagus,’’ujarnya lagi.

Untuk angkatan yang ke-52 tahun 2010 jumlah siswa yang diterima 149 siswa di berbagai perguruan tinggi, 2 siswa diantaranya Zaenal dan Farish langsung diterima di ITB Bandung dengan beasiswa masing - masing Rp 100 juta dan prestasi yang telah diraih untuk tahun ini 4 siswa diantaranya menjadi juara nasional di bidang olahraga.

Pihak kepala sekolah juga baru saja pulang dari Turki untuk negosiasi pertukaran siswa dan pengajar. ‘’Alhamdulilah telah ada kesepakatan termasuk dengan Australia,’’tambahnya.

Keterangan Foto: Kepala SMA 1 Sumedang sedang memberikan penghargaan kepada dua siswanya, Zainal dan Farish.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar